jump to navigation

Kesultanan Indrapura April 30, 2008

Posted by wawasanislam in sejarah.
trackback

Naskah Ringkasan Penelitian

//Oleh: Yulizal Yunus

Indrapura, Kesultanan (Kerajaan Islam Malayu, 1100 – 1911) terletak di wilayah Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat sekarang. Pernah jaya abad XVII – XVIII, karena posisinya sebagai kota pantai, pusat perdagangan dengan komiditi unggulan emas dan lada, berbasis pelabuhan Samuderapura dengan armada kuat, ramai dikunjungi kapal dagang dan jadi rebutan pengaruh kekuatan asing (Yulizal Yunus, 2002).
Kesultanan Indrapura berdiri di atas keruntuhan Kerajaan lama Indrapura yakni periode Kerajaan Teluk Air Pura abad IX sm – XII m (80 sm – 1100 m). Kerajaan Indrapura lama didirikan anak cucu leluhur Iskandar Zulkarnaini (356-324 sm, putra Pilipeaus raja ke-2 Masedonia, 382-336 sm). Tidak disebut nama pendirinya kecuali pimpinan adat. Ada disebut tahun 134 sm lahir Indo Juita (keturunan Iskandar Zulkarnaini) kemudian tahun 110 sm menikah dengan Inderajati moyang Indrapura (asal Parsi – Turki) dan melahirkan keturunan raja-raja.
Pada episode berikutnya Zatullahsyah (anak cucu Iskandar Zulkarnaini) datang ke Air Pura dan mendirikan Kerajaan Air Pura, Teluk Air Pura (awal abad ke-12). Wilayahnya adalah Muara Campa, Air Puding dan Air Pura dekat Muara Air Sirah dan Sungai Bantaian Indrapura sekarang. Basis perekonomian rakyat tani (ladang) dan nelayan serta mencari hasil hutan.

Masa pemerintahan Zatullahsyah datang 3 orang anak saudara kandungnya (Hidayatullahsyah) yakni Sri Sultan Maharaja Alif, Sri Sultan Maharaja Depang dan Sri Sultan Maharaja Diraja, dari Rum lewat Bukit Siguntang-guntang. Tidak lama di Air Pura, Sri Sultan Maharaja Diraja mendapat perintah Zatullahsyah, pergi ke Gunung Merapi, didampingi temannya Cati Bilang Pandai dan dibantu putra sepupunya Sultan Muhammadsyah (putra Zatullahsyah – Dewi Gando Layu). Di sana ia mendirikan kerajaan di Parhyangan (Pariangan) yang disebut sebagai nagari asal seperti juga Air Pura. Sri Sultan Maharaja Diraja kawin dengan Puti Jamilan dan melahirkan Dt. Ketumanggungan, setelah Sri Sultan wafat Puti Jamilan dikawini temannya Cati Bilang Pandai dan melahirkan Dt. Parpatih nan Sabatang.

Di Kerajaan Air Pura kepemimpinan berlanjut dalam empat episode sejarah. Dua episode I (Kerajaan Air Pura – Indrajati) dan dua episode II (Kesultanan Indrapura – Era Regen). Dua episode I Kerajaan Air Pura dilanjutkan kepemimpinan Kerajaan Indrajati (Indra di Laut) abad XII – XVI (1100 – 1500). Berawal dari datangnya Indrayana disebut putra mahkota Kerajaan Sriwijaya yang terusir karena masuk Islam, menetap di Pasir Ganting dan mendirikan Kerajaan Indrajati. Ia sendiri raja ke-1 dan raja ke-2 anaknya bernama Indrasyah Sultan Galomatsyah. Dlam perjalanannya kerajaan ini pernah diincer ekspedisi Pamalayu I (1247) di samping Darmasyraya, Siguntur yang kemudian menjadi Kerajaan Pagaruyung (1343).

Dua episode Kesultanan Indrapura berikutnya abad XVI – XIX (1500 – 1824) dilanjutkan era kepemimpinan Regen abad XIX – XX (1824 – 1911). Episode sejarah sampai naik tahtanya raja ke-11 Kerajaan Indrajati Cumatang Sultan Sakelab Dunia gelar Sultan Iskandar Johan Berdaulatsyah, kerajaan berubah menjadi Kesultanan Indrapura dengan raja ke-1 Cumatang sendiri. Penggalan sejarah berikutnya masa Sultan Usmansyah gelar Sultan Firmansyah, tahun 1550 dikukuhkan batas wilayah. Utara berbatas Airbangis-Batang Toru (Batak), Selatan berbatas Taratak Air Hitam Muara Ketaun, Timur berbatas Durian ditakuak Rajo, Nibuang balantak mudik lingkaran Tanjung Simeledu (sepadan Jambi) dan Barat berbatas laut leba ombak badebu (Samudra Indonesia). Wilayah semakin menyusut diawali berberapa daerah Kesultanan Indrapura pro Inggiris yakni Mukomuko, Banta, Seblat dan Ketaun memisahkan diri tahun 1695 jadi Kerajaan Anak Sungai dengan ibu negeri Mukomuko, dipimpin Sultan Gelomatsyah.

Organisasi pemerintahan Kesultanan Indrapura memakai sistem kabinet parlementer, dipimpinan tertinggi Sultan (Raja), didlaksanakan Perdana Mentri (Mangkubumi) dibantu Menteri Nan-20 dari para penghulu (6 di Hulu, 8 di tengah, 6 di Hilir). Raja-raja Kesultanan Indrapura banyak sekali, di antaranya keturunan asli Indrapura dan dianggap keturunan Iskandar Zulkarnaini (Marjohan, 2002 baca juga St. Sulaiman, 2002) menjadi raja ialah: (1) Zatullahsyah paman Sri Sultan Maharaja Diraja, (2) Daulat Jamal al- Alam Sultan Sri Maharajo Dirajo Muhyiddinsyah Sultan Muhammadsyah, (3) Sultan Jamal al-Alam Daulat Sultan Sri Maharajo Dirajo Alamsyah, (4) Sultan Jamal al-Alam Sri Sultan Firmansyah (5) Sultan Jamal al-Alam Sultan Daulat Alamsyah, (6) Sultan Jamal al-Alam Sultan Usmansyah Sultan Muhammadsyah (Tuanku Berdarah Putih), (7) Sultan Jamal al-Alam Sultan Firmansyah Sultan Mandaro Putih gelar Tuanku Hilang di Parit), (8) Sultan Jamal al-Alam Sri Sultan Muhammadsyah (Marah Muhammad Ali Akbar Sultan Muhammadsyah), (9) Iskandar Alam Daulat, (10) Sultan Alam Mughatsyah, (11) Sultan Bagagar Alamsyah, (12) Sultan Usman Sultan Muhammadsyah, (13) Sultan Jamal al-Alam Sultan Maradu Alamsyah, (14) Sultan Alidinsyah (15) Sultan Samejalsyah keturunan Putri Gembalo Intan anak Sultan Alidinsyah raja Indrapura (1513), (16) Sultan Baridinsyah (1520), (17) Dang Tuanku (1520 – 1524) beristeri Puti Bungsu, makamnya di Bukit Selasih Batangkapas, (18) Usmansyah Sultan Firmansyah (1534 – 1556), (19) Sultan Jamalul Alam YDD Sultan Sri Gegar Alamsyah Sultan Muhammadsyah (1560), (20) Sultan Zamzamsyah Sultan Muhammadsyah , 1600-1635, (21) Sultan Khairullahsyah Sultan Muhammadsyah (1635-1660), (22) Sultan Bangun Sri Sultan Gandamsyah, (23) Sri Sultan Daulat Pesisir Barat, (24) Inayatsyah (1640), (25) Sultan Mal(z)afarsyah Kerajaan Indrapura (1660-1687), (26) Marah Amirullah Sultan Firmansyah, (27) Raja Adil (1680), (28) Marah Akhirullah Sultan Muhammadsyah (w.1838), (29) Raja Perempuan Puti Rekna Candra Dewi, (30) Raja Perempuan Puti Rekna Alun (Tuanku Padusi Nan Gepuk), (31) Raja Gedang di Mukomuko, (32) Sultan Syahirullahsyah Sultan Firmansyah (1688-1707), (33) Sultan Zamzamsyah Sultan Firmansyah Tuanku Pulang Dari Jawa berhubungan dengan Kesultanan Jogyakarta (1707-1737), (34) Sultan Indar Rahimsyah Sultan Muhammadsyah Tuanku Pulang Dari Jawa (1774-1804), (35) Sultan Inayatsyah Sultan Firmansyah, 1804-1840, (36) Sultan Muhammad Jayakarma (1818 – 1824), (37) Sultan Takdir Khalifatullah Inayatsyah, (38) Abdul Muthalib Sultan Takdir Khalifatullahsyah (kemudian menajdi regen di Mukomuko, pensiun 1870). (39) Regen Marah Yahya Ahmadsyah (1825-1857), (40) Regen Marah Arifin (1857-1858), (41) Regen Marah Muhammad Baki Sultan Firman Syah (1858-1891), (42) Regen Marah Rusli Sultan Abdullah (1891 – 1911).Banyak lagi raja yang tidak dapat dicatat kebesarannya.

Pengaruh Kerajaan Indrapura amat luas. Bandaro Harun (Harunsyah Sultan Bengawan), ke Brunei (1625) disebut ayah Dato Godan salah seorang leluhur Dipetuan Sultan Haji Hasanal Bolkiah Mu’izzadin Waddaulah. Rajo Putih Indrapura ke Natal dan mendirikan Kerajaan Lingga Pura di sana kemudian dikenal leluhur dari Sutan Syahrir dan Sutan Takdir Alisjahbana (Putri Bulkis Alisjahbana, 1996:43-44). Dari asal Puti Indrapura pindah ke Mukomuko dan Bintuhan, terbuka pula tabir rahasia adanya hubungan Megawati Sukarno Putri dengan Kesultanan Indrapura, ketika event pemberian gelar Puti (dari Mukomuko dan Bintuhan dulu bagian dari Kesultanan Indrapura) kepadanya di Bengkulu tahun 2001. Taufik Kemas dalam acara itu memakai tutup kepala dari Bintuhan kemudian memakai yang dari Mukomuko (Agus Yusuf dari Sutan Aminullah, 2003).

Sebagai kerajaan bahari terbesar dan jaya, pernah menjadi ajang percaturan imperialisme asing berebut pengaruh, di antaranya secara kronogis dapat dicatat: (1) Aceh (ketika itu asing) tahun 1521 menguasai dagang lada dan emas di perairan Indrapura. 1625 Aceh menempatkan seorang wakilnya/ panglima (lihat juga Navis, 1984) di bandar Indrapura, secara de facto berakhir 1632, tetapi tetap bercokol sampai abad ke-17 dasawarsa ke-8 di Pantai Barat Sumatera. (2) Belanda (Rusli Amran 1985, lihat juga Errens 1931, baca Stibe 1939) memasuki wilayah Indrapura (1602, 20 Maret), Coen (VOC) mengirim kapal dagang (1616) merebut lada dan emas dari Aceh dan Inggiris, kandas dicegat raja Hitam, kemudian (1664) berhasil dan memungut pajak lada Indrapura, setiap 1200 bahar lada dikeluarkan 1 bahar, menghabisi wilayah kantong Aceh dan merebut kapal Inggiris di Indrapura (1656), terpaksa ke meja perunding damai di Sungai Bungin (Batangkapas) soal perdagangan lada Indrapura (1660), mendirikan Loji VOC 1662 di Pulau Cingkuk, tersayat dan terpaksa lagi ke meja perundingan Sandiwara Batangkapas disusul Perjanjian Painan (Painansch Contract, 6 Juli 1663), mendirikan Loji VOC di Indrapura (1664), hasut Air Haji (Bruins,1936) memberontak terhadap Indrapura (1682). Jacob Groenewegen mulai berkuku di Pantai Barat Sumatera mengawali kolonialisme, Januari 1685 Indrapura dinyatakan darutat, Batavia perintahkan hancurkan lada Indrapura untuk taklukan Indrapura. Rakyat marah, 6 Juni 1701, lonji VOC di Indrapura diserbu rakyat Pesisir, pegawainya dibunuh, kecuali satu orang dibiarkan mengadu ke kantor pusat VOC di Padang, Belanda marah dan hancurkan tanaman lada. 1740, Indrapura bersama Abdul Jalil raja Minangkabau memerangi Belanda dibantu Inggiris. Belanda dapat angin lagi pasca perjanjian masang 22 Januari 1824 Belanda (van den Berg) dan Pidari (Paderi) berdampak Indrapura bangkrut, semua kapal berkebangsaan apa saja bongkar muat barang di Padang tidak lagi di Indrapura bahkan tambang emas Salido dikuasai pasca pergantian Raff dengan Du Puy (1 Januari 1824). Tahun 1865 Belanda dirikan sekolah sejenis HIS (Hollandsch Inlandsche School) di Indrapura dengan tujuan melumpuhkan Islam (de-Islamisasi), rakyat tahu niat jahat itu, lalu ditutup. (3) Inggiris terisolasi di perairan Indrapura (1618) dalam berdagang landa pasca 2 tahun monopoli, baru bisa meraut lada Juni 1684 dan mendirikan Loji di Indrapura. 1685 mendapat dukungan dagang dari Raja Ibarahim (bekas penghulu Pariaman, 1676) di Indrapura, juga dukungan keponakan raja Minangkabau Sultan Abdul Jalil Saruaso berunding dengan raja Indrapura, melawan misi Belanda hancurkan lada Indrapura, Juni 1685 East India Company (EIC) mendirikan kantor perwakilan settlement di Indrapura, Majunto, Taluk dll., menguasai Selebar, membakar kemarahan Belanda, baru reda pasca Perjanjian Paris (1763) membagi wilayah dagang: Inggiris ke selatan (Majunto – Silebar) dan VOC ke utara (Indrapura, Tiku, Air Bangis, Natal dll.). Tahun 1686, Kapal Royal James gagal raut lada, 30 dari 100 tentara meninggal diserang penyakit di Indrapura. 1687, Agustus kantor Inggiris diserang rakyat Indrapura, banyak korban di pihak Inggiris dan merampas meriam serta melumpuhkan 5 kapal yang datang kemudian dari Eropa, juga diserang kekuasaan Sri Sultan Ahmadsyah seorang calon raja Pagaruyung yang lari ke Bengkulu. (4) Cina tahun 1989 datang berdagang ke Indrapura 9 tahun pasca perjanjian pemuka kota pantai dari Ombak Ketaun (Pesisir Selatan) hingga Air Bangis (Pesisir Utara, Pasaman Barat sekarang) ditandatangani (1680) oleh Raja Adil dan Muhammadsyah (sultan Indrapura) sedikit memberi ruang gerak kepada VOC berdagang lada dan emas.

Bukti sejarah kebesaran Kesultanan Indrapura, tercatat 218 situs dari 7000 situs di Sumatera Barat. 44 situs diakui Cagar Budaya dan dikukuhkan Mendikbud RI. Di antaranya (1) bekas istana Raja/ Sultan (1824), (2) bekas istana Regen di Pasar Minggu dekat peninggalan meriam R.Gil Pin FE CIT.J768, (3) Rumah Mangkubumi (perdana menteri) Kesultanan, (4) Rumah Gadang Mandeh Rubiyah di Lunang, berfungsi museum penyimpan benda-benda peninggalan Bundo Kandung seorang raja putri Kerajaan Minangkabau yang mengirap (berjalan punya etape tertentu) kembali ke Lunang dari Kerajaan Pagaruyung pasca kalah perang melawan raja Tamiai Tiang Bungkuk (1520). Diakui Mendiknas sebagai Museum Lokal Sumatera Barat di Pesisir Selatan. Juga berfungsi tempat kediaman Mandeh Rubiyah Rakina (keturunan ke-7 dari Bundo Kandung). (5) Situs dalam bentuk arsitektur sakral (imarah diniyah) wujud Masjid Agung (1850) masa Regen ke-2 Marah Ripin. (6) Gobah komplek pemakaman raja-raja Kesultanan Indrapura seluar 0,5 Ha. (6) Makam raja Tuanku Badarah Putih. (7) Makam Bundo Kandung (Salareh Pinang Masak, raja perempuan Pagaruyung), (8) Makam Dang Tuanku, (9) Makam Puti Bungsu istri Dang Tuanku. (10) Makam Cindur Mato raja dan tokoh legendaries Minang.*** Yulizal Yunus.

Referensi
A.A. Navis,
1984 Alam Takambang Jadi Guru: Jakarta :PT. Pustaka Grafitipers.
Agus, Yusuf
2001 Sejarah Pesisir Selatan , Jakarta : PT. Arina Yudi
Bruins, B.A.
1936 Laporan ( Memori) Countroleur. Painan: Arsip Nasional
Errens, A.C.F. Van
1931 Memori Cuontroleur. Painan: Arsip Nasional
Marjohan. BS.c,
tt Sejarah Kerajaan Indrapura. Pancung Soal:
Puti Balkis, Alisyabana
1996 Natal: Ranah nan Data. Jakarta : Dian Rakyat
Rusli, Amran
1985 Sumatera Barat Hingga Plakat Panjang. Jakarta : Sinar Harapan
———————,
1985 Sumatera Barat Plakat Panjang. Jakarta: Sinar Harapan
St. Chalifah, Djamuir
tt Sejarah Kerajaan Indrapura. Pancung Soal: Kacabdin Parsebuhub.
St. Sulaiman, Arbi
tt Sejarah Kebudayaan Indrapura. Pancung Soal; Kacabdin Parsebudhub
Stibe,
1939 Encyclopedie Van Nederlansch Indie. S. Graven Hage: Arsip Nasional
Yulizal, Yunus
2002 Kesultanan Indrapura dan Mandeh Rubiah di Lunan, Spirit Sejarah dari Kerajaan Bahari hingga Semangat Malayu Dunia. Padang: Pemkab Pessel – IAIN-IB Press.

Komentar»

1. yustian - Juni 13, 2008

Sebagai cucu buyut dari Indrapura, Muara Sakai ini, saya baru tahu
dan tertarik sekali untuk mempelajarinya lebih dalam. Karena saya
anak rantau yang sudah berusia 50 tahun sekarang.
Mohon beritakan ke alamat email yang tertera ini, kalau ada yang
lebih detail lagi. Wassalam.

2. Yunaldi Mardian - Desember 12, 2008

Assalamu alaikum wr. wb,

terus terang sejarah kerajaan indrapura ini belum banyak yang mengetahui tentang hal ini. saya sebagai anak cucu dari ahli waris kerajaan Indrapura bersama orang tua saya ingin sekali membuat sebuah buku tentang sejarah kerajaan Indrapura ini agar dapat di publikasikan dan diketahui oleh masyarakat khususnya masyarakat melayu. untuk me-realisaikan hal ini banyak sekali kendala dan kurangnya dukungan. Kami mempunyai sejarah lengkapnya dari awalnya Sultan Iskandar Zulkarnain hingga masa Raja/Regent terakhir Sultan Marah Rusli. Kami dengan rendah hati ingin meminta saran dan masukan dari Bapak sebagai orang yang ahli dan mengetahui banyak tentang sejarah, apa yang harus kami lakukan agar sejarah ini dapat terungkap dan dapat diketahui masyarakat luas. jika perlu kita buat suatu komunitas masyarakat Indrapura yang jelas sangat beda budaya dengan masyarakat Minang Kabau

3. saba & cristian_ indrapura comunity - Desember 22, 2008

Assalamu alaikum wr. wb,
Terus terang kami sebagai warga indrapura ingin mengetahui tentang sejarah kerajaan indrapura, karena pada saat ini banyak diantara penduduk inderapura sendiri tidak begitu mengetahui tentang kerajaan indrapura. Wassalam.

yulizal yunus - April 11, 2010

baca buku (1) sejarah kesultanan indrapura, (2) indrapura kerajaan maritim, (3) mandeh rubiyah di lunang ada buku lain. ok yy

arafandi - Januari 25, 2011

Dimana bisa di dapat buku buku tersebut pak yulizal…??
apakah bisa dipesan di jalur pribadi..?

4. Yunaldi Mardian - Desember 23, 2008

silahkan kunjungi juga blog saya di http://sutanaldi.blogspot.com. belum sempurna betul, masih dalam tahap pengerjaan. setelah itu mohon memberi masukan dan kritikan siapa tau ada cerita yang tidak cocok atau ada kata-kata yang salah dalam penulisan. Karena tulisan-tulisan itu rencana nya akan diterbitkan dalam sebuah buku, agar bisa diketahui oleh masyarakat luas tentang dulunya di daerah Indrapura pernah berdiri suatu kerajaan besar

5. uul - Februari 5, 2009

klo boleh tahu nama2 raja ini diperoleh dimana? apa Anda memiliku ranjinya ato pernah mengunjungi sultan firmansyah, Angku Burhanuddin di Padang?

6. aan - Maret 30, 2009

“Assalamua’alaikum wr wb”
terus terang saya kelahiran indrapura dan juga keturunan anak cucu raja indrapura belum banyak mengetahui tentang sejarah di indrapura….. dgn adanya cerita dimuat di situs ini saya jadi tergugah ingin mengetahui lebih dalam tentang sejarah indrapura… dan ada juga nama raja Tuan Ku Balindung yang belum terdaftar di nama2 raja diatas. yang sampai sekarang ini pembangunan pembuatan istana raja Tuan Ku Balindung belum juga selesai.

yulizal yunus - April 11, 2010

aan, senang mendengar bangun istana, yuk kita ngumpul, saya di pusat penelitian iain lb. lintah, boleh kita cerita, sambil ngemil, sejarah kita baca lagi, ok

wawasanislam - Februari 6, 2012

saya mendapat kabar tahun 2013 istana tuanku balindung akan dilanjutkan, perlu dukungan kita semua, yy

7. yuliati - Mei 13, 2009

saya juga orang inderapura (geti hilir) tapi bukan keturunan raja-raja, paling tidak sebagai orang inderapura asli saya pingin tahu tentang sejarah kerajaan di inderapura. Waktu kecil bapak saya sering cerita tentang raja-raja yang ada di inderapura saya pikir cuma dongeng untuk menyenangkan anak-anaknya saja.

8. yuliati - Mei 26, 2009

halo teman2 semuanya, khusus inderapura

cucu sutan burhannudin gelar alamnsyah firmansya pewaris kerajaan terakhir indrapura - Desember 26, 2012

disini seharusnya tercantum nama kakek saya,yg menjadi pewaris terakhir kerajaan indrapura yakni sultan burhanuddin gelar alamsyah firmansyah. sesuai dgn kata beliau,kerjaan indrapura adalah kerajaan yg besar dan beliau tidak akan menceritakan sejarah kerajaan tersebut kepada org bnyak,karna disini beliau truss menjaga segala aspek peninggalan dari kerajaan indrapura.
beliau adalah raja terakhir indrapura.

wawasanislam - Januari 26, 2013

Terima kasih cucu Sultan, pencatat sejarah diingatkan. Sesungguhnya sultan Burhanuddin alamsyah firmansyah amat dikenal. Kalau tidak tercatat, itu bagian kelemahan pencatat, tak semuanya termuat, dan di situ pula peluang pencatat berikutnya. Tapi cucu Sultan sudah mencatatnya bukan.

Mabrur Endah Dirajo - Juli 10, 2020

Mohon tanya bagaimana hubungan Indrapura dan muko muko…
Karena saya ada ranji ..keturunan dari sultan Gendamsya…?

9. Rusdal F - Juni 9, 2009

Dari semua tulisan tentang Kerajaan Inderapura tersebut belum dapat menjelaskan secara utuh tentang kerajaan kesultanan Indrapura. Sehingga Kerajaan indrapura tetap misteri dan tanda tanya bagi masyarakat di berbagai kalangan. Disini saya menyampaikan bahwa sampai dengan saat ini kami Memiliki dokumen penting yang nyata dan otentik sebagai saksi keberadaan Kerajaan Usali Kesultanan Indrapura di masa lalu. Barangkali hanya satu-satunya bukti Otentik tertulis tentang keberadaan Kerajaan Usali Kesultanan Indrapura di Kabupaten Pesisir Selatan Provinsi Sumatra Barat. Dokumen tersebut Berupa Manuskrip yang secara tradisi disebut Ranji Melayu Tinggi, Ranji Tinggi Indrapura. Ranji Silsilah keturunan raja-raja Kesultanan Indrapura ini merupakan Manuskrip asli yang kami simpan sebagai ahli waris, sebagaimana keberadaan kaum, suku atau dinasti harus memiliki ranji silsilahnya sebagai bukti diri. Didalam Ranji tercatat Seluruh Sultan-Sultan yang memerintah Kerajaan Kesultanan Indrapura dari generasi ke generasi. Ada 33 Sultan, Raja atau Ratu diiringi catatan dan uraian singkat di bawah nama masing-masing. (Penulis Putra dari Putri Rahmi Hatifah. Putri Rahmi Hatifah kemenakan dari Sutan Boerhanoedin Gelar Sultan Firmansyah Alamsyah)

yulizal yunus - April 11, 2010

Putri, menarik infonya, boleh kita jumpa. saya di pusat penelitian iain nongkrong tiap hari, boleh kita maota-ota sejarah, sambil ngemil di sana, ok?. Senang menanti kaba?. yy

10. Marah Indra Marbais - Juni 19, 2009

Saya sebagai orang indrapura sangat bangga sekali dg sejarah ini, rupanya msh banyak anak muda yg peduli tentang sejarah daerahnya.salam untuk semua

11. uul - Juni 22, 2009

jika ada waktu, apa saya boleh melihat ranjinya-silsilaah kerajaan inderapura? karena kami juga mempunyai hubungan,keturunan, dari kerajaan indrapura. Dan sampai saat ini saya belum tahu banyak mengenai kerajaan itu. untuk keterangan lebih lanjut, Kakek buyutku bernama tengku lareh dan kakekku sendiri dari pihak ibu bernama marah makmur. Keluargaku pernah bercerita kalo diatas tengku lareh ada tengku regent dari sini saya ingin menelusurinya lebih jauh lagi.

12. yuliati - Juni 24, 2009

saya yuli (geti-hilir) p’ uul, p’ marah indra, p’ rusdal p’ yunaldi, p’ aan, p’ yustian kenalan dong, inderapuranya di mana. biar kita bisa saling bertegur sapa, saling bersirahturrahhim dan berbagi cerita tentang kampung kita, dari kita2 anak rantau atau kirim alamat FBnya ya. Thank sebelumnya.

yulizal yunus - April 11, 2010

Yuli, ul, p’ marah, rusdal, yunaldi, boleh kita maota sejarah. saya punya palanta penelitian di pusat penelitian iain lb. lintah padang. ayo, senang menunggu kaba. yy

13. yuliati - Juni 24, 2009

saya dengar cerita dari kampung, katanya di inderapura akan dijadikan kab.saya selalu berharap dan semoga benar, mari sama2 kita berdo’a semoga ALLAH mengabulkan & meridho’inya amin.

14. yuliati - Juni 24, 2009

p’ yulizal yunus aslinyo mano pak, mano tahu kami kenal keluarga p’ yulizal di kampung.

15. Marah Indra Marbais - Juni 24, 2009

Ibu yuli cr saja saya FB dgn nama indra marbais atau email iindra4@yahoo.co.id

16. afrizal indra - Juli 16, 2009

saya sbg putra daerah indrapura didesa geti hilir,baru pertama x ini mengetahui adanya kerjaan indrapura yang begitu jaya,tapi saya rasa itu belum lengkap krn disini tertulis adanya makam dang tuangku knapa tidak disebutkan adanya makam sutan nan gombang,sutan pangaduan yang nota bene makamnya ada dimuara sakai tersebut…trimakasih,dan maaf kalau sekiranya koreksi ini salah

wawasanislam - Februari 6, 2012

afrizal, terima kasih infonya, kita berminat membongkar dan mempublikasi sejarah tokoh negeri kita ini, yy

17. Tony Arie - Juli 30, 2009

Pak Yunus kalo bisa gimana sejarah Kerajaan Indrapura bisa ada di Kerinci. Tolong perjelas bagi kami yang belum tahu ini.Sebab kami butuh informasi tentang hal itu untuk jadi referensi untuk kerinci.THX.

yulizal yunus - April 11, 2010

Kerinci, muko-muko dan Indrapura dulu satu, sekarang mau satu lagi, kabarnya mau jadi provinsi, he he. Baca buku (1) kesultanan indrapura, (2) indrapura kerajaan maritim, (3) mandeh rubiah di lunang. di situ ada info kerinci. ok yy

18. Anwar Muis - Agustus 5, 2009

Setelah membaca komentar dunsanak, banyak yang mempunyai bukti sejarah berupa manuskrip atau ranji, kalau menurut pendapat ambo sebaiknya dokumen tersebut di terbitkan dalam bentuk buku biar tersebar luas, dan dari publikasi tersebut akan ada masukan dari berbagai kalangan, yang nantinya akan memperkaya. Nilai sejarah masa lalu memang akan tercecer dimana-mana, maka untuk menghimpun yang terserak itu tekniknya adalah memublikasikan yang ada di beberapa dunsanak turunan Kesultanan. Majalah Forum Lintas Rantau tahun 2002-2003, pernah memuat anak cucu keturunan Kesultanan Indrapura, Sutan Syahrir Perdana Menteri RI), Sutan Takdir Alisyahbana (satrawan), Puteri Balqis (jurnalis),dan Megawati Sukarno Puteri ada darah Kesultanan Indrapura dari pihak Ibu Fatmawati.
wassalam
anM

wawasanislam - Februari 6, 2012

bana uda, kita khawatir dokumen sejarah yang terbatas ditemukan itu, ada pula gejala lain yang menggerogoti, asing amat berminat, mereka menyebar agen ke nagari, mereka beli dengan harga menggiurkan…, kita akan bertambah kehilangan,…yy

19. edalmen sn - Agustus 13, 2009

Yuliati, kalau ndak salah ambo punyo kawan namo iko, wakatu di SMP apo iyo nyo ko? tingganyo di Geti Ili juo…
email ambo edalmen@yahoo.co.id.

20. Johny Anna Zainul - Agustus 14, 2009

Saya orang Batangkapas Pesisir Selatan, dari salah satu tulisan Pak Yulizal Yunus menyebutkan Raja Inderapura ke 17 adalah Dang Tuanku (1520 – 1524) beristeri Puti Bungsu, makamnya di Bukit Selasih Batangkapas. Memang saya tahu bahwa kuburan itu ada, kami menyebutnya ” TAMPAT “. Yang saya tanyakan ; apakah suatu kebetulan nama itu adalah nama-nama dalam cerita Cindur Mato yang diyakini orang Minang sebagai ” sepenggal episode ” dalam sejarah Minangkabau. Dalam Curai Adat Paparan Alam Minangkabau juga disebutkan juga hal tersebut. Saya makin bingung – kalau Dang Tuanku yang disebut pak Yulizal itu adalah orang yang sama yang diceritakan dalam cerita Cindur Mato dan Curai Adat tersebut – sebab Dang Tuanku yang jadi raja di Inderapura tahu tahun dan tarikhnya, sementara Dang Tuanku dalam cerita Cindur Mato indak tahu zaman jo kurunnyo. Mudah2an saya memang bingung, oleh karenanya ada yng bisa menjawab kebingungan saya ini nggak ? Wassalam.

yulizal yunus - April 11, 2010

johny jangan bingung, kalau tak membingungkan tak sejarah kito namonyo. Yuk kita gali, kalau mau saya bisa sediakan paket penelitian untuk itu, asal cocok jadi. ok

21. Suryadi - Oktober 19, 2009

Indopuro bahasa loka e..

22. Pemerintahan Raja Raja di Kesultanan Inderapura « Paco Paco - Oktober 20, 2009
23. Ivan Taniputera - Januari 21, 2010

Dengan hormat,

Saya Ivan Taniputera sedang menulis buku mengenai sejarah kerajaan-kerajaan Nusantara pasca keruntuhan Majapahit. Oleh karenanya, bila ada rekan2 yang mempunyai informasi mengenai data sejarah kerajaan2 di Sumatera Barat dan Timur sudilah kiranya menghubungi saya.
Email saya: ivan_taniputera @ yahoo.com.
Sebelumnya saya ucapkan beribu-ribu terima kasih.

Salam hormat,

Ivan Taniputera

yulizal yunus - April 11, 2010

ayo ivan sharing kita, yy

24. suhendrichaniago - Januari 30, 2010

Assalamulaikum Wb.
Senang sekali bisa mengikuti sejarah kerajaan Indrapura. Apalagi penulisan sejarah ini bisa mengungkap “sejarah sebenarnya”. Sehingga kelanggengan sejarah ini terbukti/teruji dengan waktu.

Mhn maaf sy coba jawab pertanyaan Aan cucu Raja Indrapura.
Ramadoet =Tuangku Balinduang=Tuangku Nan Elok = Tuangku Paraku = Sutan Basa th 1881.

Saya jg mau tanya raja pertama Indrapura???
Raja punya putra laki di Tarusan(perkawinan dg puti..), Sutan MARUHUN raja I Taratak, wilayahnya Koto XI Tarusan…Bayang Nan Tujuah.

Semoga kejayaan sejarah kerajaan Indrapura ditulis seobjektif mungkin. Jauh dari kepentingan 2 yg akan mengkerdilkan kejayaan Kerajaan Indrapura.
Saya n keluarga besar pasti mendukung.

yulizal yunus - April 11, 2010

baiknya kita teliti lagi, buku saya kesultanan indrapura laku keras, sampai di seminarkan di rumah pak la PM Malaysia dulu, saya kira perlu dikoreksi dan diperdalam. ingin saya jumpa, senang menerima info, yy

uul - April 19, 2010

Maaf,dimana saya bisa mencari buku kesultanan Indrapura itu. Sampai saat ini saya hanya mendapatkan fotokopian dari kerabat angku burhanudin- Sultan Firmansyah (mohon diralat klo salah)

25. Siapa keturunan raja Inderapura? « Lubukgambir's Blog - Maret 26, 2010

[…] 1. yustian – Juni 13, 2008 […]

26. Y.Prayogo - April 1, 2010

Ass…. dari bbrp sumber yg sy baca, inderapura dulunya kerajaan besar dan banyak sekali raja2 nya, jadi sy rasa sangat wajar sekali banyak keturunan raja2 inderapura baik yg diketahuinya dari cerita ortu,kakek/nenek atau dari ranji dll. Tapi perlu di catat keturunan belum tentu ahli waris!!!! sebagai salah satu kesultanan di daerah sumbar Inderapura tetap menganut sistem matrilineal (adat raja Inderapura adalah koto piliang)… Ahli waris kesultanan inderapura harus dari kaum kampung dalam inderapura dan bersuku melayu tinggi. sepengetahuan saya sutan boerhanuddin glr sultan alamsyah firmansyah pucuk adat kampung dalam, suku melayu tinggi ahli waris syah kesultanan inderapura (beliau sdh uzur, besar harapan saya mendengar ada kemenakannya: Rusdal. F).. himbau saya untuk melestarikan sejarah,budaya dan adat marilah kita bersatu untuk membangun inderapura nagari barajo!!!! salam

yulizal yunus - April 11, 2010

Yogo, itu sabananyo. Basatu. Kalau tak basatu, sulit kito bangun. dulu sudah ado mau bangun rumah gadang karano tak basatu tabangkalai. Ado pak zal di BI, mengajak serupa. ayo basatu, basamo mambangun. yy

27. wawasanislam - April 6, 2010

salam. semoga!

28. taufan kelana - April 12, 2010

bagaimana tentang sejarah silaut anam pak yulizal yunus konon katanya disana pernah ada sebuah kerajaan
nah apakah kerajaan di silaut berhubungan dgn kerajaan di indrapura

kerajaan di indrapura apakah ada hubungan dengan mande rubiah lunang?

taufan kelana - April 12, 2010

oh iya salam kenal pak yulius yunus dan lainnya, permehati sejarah minangkabau

izin wak ikut nimbrung

wassalam

29. teuku.muhtadi - Mei 12, 2010

salam rojas sisilah raja di pulau sumatera,pengembangan ke pesisir bengkulu ,dan lampung barat tak ada sebenarnya ada, bisa di selidiki

30. vicky niko - Juni 7, 2010

salam buat semua anak cucu dari kerajaan indrapura,saya baru bergabung dikarenakan tertarik dengan kerajaan tersebut dan menurut penuturan kakek nenek saya bahwa keluarga besar kami juga termasuk darah keturunan dari kerajaan indrapura.
sekian dan terima kasih……………

31. sarky - Oktober 8, 2010

oh gitu ya..

32. zamri marly chan - November 15, 2010

!!!!!!!!!!!!

33. zainal bin said - Januari 31, 2011

ingin tanya, saya Zainal bin said asal tapan ,adalah peminat sejarah,tertarik dengan sejarah kerajaan indraqpura.pertanyaannya betulkah kerajaan minang kabau atau pagaruyung berasal dari lunang .Karna saya melihat di lunang itu ada satu prasasti kuno.

34. DP Tick gRMK - April 2, 2011

Dear Sir;

I see your list of the sultans of Inderapura online,but I havbe different dates of the sultans.Can you send your list to my e-mail pusaka.tick@tiscali.nl ? Thank you.

I want to exchange info about the dynasty of Inderapura.I have contact with keturunan raja Inderapura in Holland.

Thank you. Salam hormat:
DP Tick gRMK
secr. Pusat Dokumentasi Kerajaan2 di Indonesia “Pusaka”
Vlaareingen/Holland

35. yustian - Mei 8, 2011

It is the openness era. please translate the ranji into indonesian language. no need to deal with any prosperous country for the sake of wealthy.

36. Rahasia Suku Malayu di Pariangan | Bayt al-Hikmah Institute - November 22, 2011

[…] Kesultanan Indrapura […]

37. Rahasia Suku Malayu di Pariangan | Reinventing Atlantis Ancient Sunda Land Civilization - November 22, 2011

[…] Kesultanan Indrapura […]

38. Peranan Kesultanan Inderapura di Pesisir Barat Sumatera Tengah « Lubukgambir's Blog - Desember 30, 2011

[…] Yulizal Yunus […]

39. melsy - Februari 11, 2012

Ass…menurut cerita orang tua saya dan berdasarkan ranji keluarga kami merupakan keturunan dari kerajaan Indrapura. Kami sekeluarga ingin sekali mengetahui informasi tentang kerajaan tersebut. Tapi kami tidak tau mendapatkan informasi ini dari mana. Apa bapak yulizal yunus bisa bantu kami. setidaknya untuk bertemu dan bercerita dengan orang tua saya, agar kami mengetahui silsilah keluarga kami terdahulu. atas bantuan bapak Sebelumnya saya ucapkan terima kasih.

wawasanislam - April 1, 2012

Dengan segala senang hati saya siap..Kapan melsy bawa saya betemu dan bercerita dengan orang tua melsy. o ya tahun 2012 ini saya dengan tim meneliti Kesultanan Indrapura dari berbasis pada naskah lama. Melsy bantu saya ya…Semoga sekaligus melsy juga menelusuri sejarah besar Indrapura…yy

fdl - September 1, 2012

saya sangat senang membaca artikel saudara mngenai kerajaan indropuro dan silsilah rajanya hampir mirip dengan tambo yang dimiliki keluarga saya . . . , mudah2an saudara terus meneliti agar saya bisa melihat kesesuai yang lebih berarti ,. . . . trimakasih

wawasanislam - Januari 26, 2013

o ya fdl, penelitian kedua sudah lahir, tentang: sistem birokrasi dan pelayanan publik dalam pemerintahan kesultanan Indrapura. penelitian disponsori Balitbang Kemenag RI, 2012, sudah diseminarkan, dan sudah dipublikasi, tapi masih terbatas.

40. raja sedaulat dunia - Februari 29, 2012

lembaran sejarah di alam ghaib yang terpilih ke alam nyato ,yang mulia ,syekh burhanuddin ulakan ,ado dapek /ado basuo ndak

wawasanislam - Maret 31, 2012

Boleh ditanya pada Prof. Dr. Duski Samad tu raja…beliau ahli Syeikh Burhanuddin…he he. Saya hanya pernah menulis tokoh itu…

41. raja sedaulat dunia - Februari 29, 2012

bu bahasa judulnya ,= tiada bunyi tiada huruf ,yang jelasnya terjadi mengapa ia terjadi , sebab ia di jadikan , ya siapa yang menjadikan , yang menjadikan , yaitu yang terbesar sekali daripada seluruh alam ini , itulah allah subhanahuataala ,tuhan yang esa / tuhan yang satu , jadi cara mana mau melihat tuhan yang begitu besar , ya lihat saja pada diri sendiri serta kenalilah dahulu diri sendiri , kalau tidak kenal diri sendiri , kemungkinan mengenal allah , agak mustahil sama sekali

wawasanislam - Maret 31, 2012

Raja, ini kajiannya sangat filosofis. Topiknya bisa “huwa la huwa”. Juga kajian tasawuf “man ‘arafa nafsahu ‘arafa rabbahu” (siapa yang mengenal dirinya pasti ia akan mengenal Tuhannya)…he he

42. Mahkota Cahaya - Maret 14, 2012

saya sangat suka dengan artikel2 di blog in terimakasih info nya.,,dengan begini insya allah kita tau negeri sendiri.

43. Yustian Ucok Sikumbang - Juli 18, 2012

Yustian Yusad Sikumbang glr Sutan Johansyah anak dari Ibu Nurwani-Puti Raitan Dewi- bukan keturunan raja raja Indrapura dahulu, tetapi kampung orang tua, nenek berasal dari Indrapura di Pesisir Selatan. Senang mengetahui sejarah orang tua kita terdahulu.

44. fdl - September 1, 2012

ada beberapa nama yang belum lengkap kesultanan indrapuro seperti Sulthan muhammadsyah tuanku yang hilang diparit , sulthan firmansyah yang hilang maherat ditengah halaman , sulthan firmansyah tuanku yang hilang maherat di pungguk , marah sjlagan sulthan pesisir baratsyah , . . . dll

wawasanislam - Januari 26, 2013

nama-nama raja dan ceritanya sudah ada di dalam bukunya yang lengkap. tulisan yang diblogg ini, adalah singkatan, jadi tak smua diinformasikan… terima kasi fdl.

45. anggi anggara - September 26, 2012

assalmk..

saya sngat bangga dg sejarah kesultanan indrapura..

46. yustian yusad sikumbang - Oktober 4, 2012

saya bukan keturunan raja-raja nya.
Tetapi kampung nenek saya, Puti Raitan Dewi, berasal dari Indrapura dan Ibu saya Nurwani berasal dari Indrapura juga dan abang nenek saya Abdul Hadi glr Sutan Firmansyah juga berasal dari Indrapura. Saya, Yustian Yusad Sikumbang glr Sutan Johansyah adalah anak dari Yusad berasal dari Tapan.

wawasanislam - Januari 26, 2013

Yustiar, sebaiknya dilakukan perjalanan jejak kasih nenek ke Indrapura. Dilakukan pencatatan dipersandingkan dengan sejarah yang sudah ada. Ini bagian kewajiban anak cucu, memperlihatkan kebesaran keluarganya dan kemulian keturunannya. Kalau serius saya sebagai pencatat siap membantu, insya Allah.

47. Yanuardi R. - November 6, 2012

boleh kita lihat sejenak tentang “Jejak Sejarah Dibalik Situs di Ranah Pesisir Selatan, Sumatera Barat”

Wassalam

Yanuardi R. - Desember 26, 2012

update …..
“Jejak Sejarah Dibalik Situs di Ranah Pesisir Selatan, Sumatera Barat, Indonesia”.

ditampilkan dari hasil perjalanan 11 September 2012, untuk berbagi info kepada para dunsanak yang mencintai negeri

Wassalam

wawasanislam - Januari 26, 2013

terima kasih dapat memperkaya kita…

48. Yanuardi R. - Desember 26, 2012

PENOBATAN SULTAN INDERAPURA KE 35.
1 Desember 2012, bertempat di Hotel Grand Ina Muara Padang. Tidak kurang dari 20 raja dan sultan se-Nusantara menghadiri penobatan Youdi Prayogo,SE, ME bergelar Sultan Indera Rahimsyah Daulat Sultan Muhammad Syah sebagai Sultan ke-35.
silahkan baca :

http://padangmedia.com/1-Berita/77849-Seabad-Lebih-Tenggelam-Kesultanan-Inderapura-Kembali-Bangkit.html

wawasanislam - Januari 26, 2013

Yanuardi, terima kasih infonya. 1 Des 2012 itu sebuah fenomena kekayaan sejarah. Pencatat sejarah tetap melihat fenomena realistis di Indrapura dan di Hotel Muara. Konflik bagian yang mewarnai episode sejarah. Hanya kejernihan pencatat yang diperlukan.

wawasanislam - Maret 18, 2013

Harapan, teman kita Youdhi bisa menjadi safety valve konflik keluarga, sehingga ke depan rajanya dikukuhkan di kerajaannya…

Panji prayuda - April 22, 2018

Penobatan sultan ke35 di ina muara . Kenapa tidak dilakukan di tempat kerajaan indopuro pernah berdiri . ? Saya jadi bingung

49. Putri Danggan Rejanges - Januari 1, 2013

lalu bagaimana dengan keturunan dang tuanku yg beristri puti bungsu (anak rajo megat rajo jonggor), jika benar dang tuanku yg dimaksud menikah dg puti bungsu anak rajo mudo gelar rajo megat rajo jonggor (raja jang tiang pat di sekalawi) artinya selama berabad2 ada yg terlupa dicatat oleh sejarah..

wawasanislam - Januari 26, 2013

Benar sekali Puti. Banyak episode sejarah yang masih tenggelam. Jangankan itu, menentukan mana yang nama raja dan mana yang gelar raja, sering meragukan pencatat sejarah, untuk menghitung episode sejarah, termauk untuk sebutan Puti Bungsu, Rajo Mudo, Dang Tuanku dsb. Sharing informasi akan memperkaya kita semua.

50. Lubuk Gambir - Maret 12, 2013

keturunan dan kemenakan Sultan Muhammad Baki (Regent Baki), keturunan dan kemenakan Sultan Muhammad Rusli (Regen Rusli), mereka itulah dua keluarga yang dominan saat ini…

51. Kerajaan Inderapura : Multimedia Nusantara - Juli 22, 2013

[…] Blog Wawasan Islam oleh Yulizal Yunus, Dosen IAIN Imam Bonjol Padang https://wawasanislam.wordpress.com/2008/04/30/kesultanan-indrapura/ […]

52. ynofish - September 3, 2013

ada buku berjudul Sejarah Kerajaan Melayu Nusantara dan Bonsu Sibaribuik, saya pernah baca sekilas dirumah bpk emral Djamal Dt.Rajo mudo sastrawan Sumbar beralamat di Aur Duri Baru Padang,cari kesana

53. KOLEKSI SEJARAH INDONESIA ABAD 19(BERSAMBUNG) | Driwancybermuseum's Blog - Oktober 21, 2013
54. Agustian Malayu - Juni 8, 2014

“Assalamua’alaikum wr wb”

55. Mardanus - Januari 27, 2016

Saya sangat senang sekali sejarah kerajaan indrapura dibukukan menjadi sejarah nusantara, saya salah keturunan raja indrapura selama ini saya tidak tahu bahwa saya keturunan raja indrapura karena saya lahir dirantau.tapi keluarga ibu saya ada punya ranji yg mengatakan bahwa ibu saya keturunan raja ke 16 dari kerajaan indrapura yaitu raja sultan mala(za)fansyah.saya mendukung kerajaan indrapura dilestarikan situs kerajaannya.

56. Thimuch Sab'i - Maret 11, 2016

Saya tertarik dengan Regent Marah Mohamad Bakie Glr Sulthan Firmansyah thn 1858 – 1891. Mohon info nama anak2 dari Regent Marah Mohamad Bakie Glr Sulthan Firmansyah ……. trims & ma’af.

57. rdtngrh - Oktober 28, 2016

..wow.. Sejarah yg sangat meyakinkan…

58. Sukrawati - Juli 23, 2017

Dicari buku indrapura ini

59. M Adli - Agustus 28, 2017

Assalamu’alaikum, wr,,wb,
Izin ananda: nama Adli tingga di Painan, Pak Yunus, Smoga bpk senantiasa diberi kesehatan dan kekuatan dlm menulis sejarah2 budaya dan adat kita yg pernah jaya. Saat ini ananda bersama teman2 sedang mencoba menggali sejarah Rumah Gadang Batabuah Larangan yang terdapat di Painan. Rencana dlm bentuk video. Menurut keterangan lisan dari generasi ke 5 keturunan rumah gadang tsb bernama Cu Tin, beliau tinggal di jl. darwis (di kaki langkisau), rumah itu didirikan sekitar tahun 1811 oleh Tuanku Lareh dengan Istrinya Puti Siti Mali yang merupakan anak kemenakan dari Sultan Muhammadsyah (Raja Indopuro) yang dahulu pernah memerintah di Pulau Cingkuak (zaman VOC). Yang ingin ananda tanyakan,
1. Apakah Sultan Muhammadsyah yang dimaksud sama dengan Raja urutan (6) Sultan Jamal al-Alam Sultan Usmansyah Sultan Muhammadsyah (Tuanku Berdarah Putih) sesuai yang Bapak tulis di atas?
2. Apakah bapak punya data Kelarasan (lareh) di nagari Painan, dan siapa Tuanku Lareh yang mendirikan rumah gadang batabuah larangan itu pak?
Terimakasih banyak ananda sebelumnya Pak.. salah jo jangga mohon ananda dimaafkan.. Wassalam…

60. Kerajaan Inderapura | siliwangi.com - September 24, 2017

[…] Blog Wawasan Islam oleh Yulizal Yunus, Dosen IAIN Imam Bonjol Padang https://wawasanislam.wordpress.com/2008/04/30/kesultanan-indrapura/ […]

61. ramon - November 18, 2017

Assalamualaikum wr wb…istri saya adalah cucu dari puti soedji (anak dari dutan karaeng di mukomuko ) dengan sutan musa dari inderapura yang pernah menjadi pesirah marga ipuh wilayah kabupaten mukomuko -bengkulu..dan ingin sekali mengetahui silsilah datuk yaitu sutan musa dari inderapura mohon info bagi yang mengetahui…terimakasih sebelumnya..

62. Haryadi Harun - Februari 21, 2018

assalamualaikum ww. semoga pak yuliza yunus dan kelg dalam keaddaan sehat walafit. saya dan ortu sangat antusias membaca sejarah kerajaan indopuro. Namun pada tahun 2018 diharapkan penulisan sejarah kerajaan inderapuro dapat ditingkatkan untuk memberi manfaat bagi masyarakat

63. Haryadi Harun - Februari 21, 2018

assalamualaikum ww. semoga pak yuliza yunus dan kelg dalam keaddaan sehat walafit. saya dan ortu sangat antusias membaca sejarah kerajaan indopuro. Namun pada tahun 2018 diharapkan penulisan sejarah kerajaan inderapuro dapat ditingkatkan untuk memberi manfaat bagi masyarakat.terima kasih

Neli juwita - November 18, 2018

Assalamualaikum….
salam kenal untuk keluargo indropuro.sayo tinggal di ipuh
hallo om Ramon sayo ponaan isrti om ,hhh

sayo sangat senang membaca sejarah indropuro,yang banyak tidak sayo tau .
sayo ingin mengenal dan menggali lebih jauh tentang poyang sayo Sultan Musa,dan Datuk sayo Sultan Syahdan.
karna yang sayo baco di sejarah di Atas tidak tercatat Nama Sultan Musa.


Tinggalkan komentar